Suasana pagi di pantai barat Pangandaran |
Siapa yang tak
kenal pantai Pangandaran, pantai Batuhiu, pantai Batukaras atau Cukang Taneuh
Green Canyon di pesisir pantai selatan Jawa Barat? Pantainya yang bersih, landai, ombaknya bersahabat dan orangnya
yang ramah tamah.
Sunrise di timur Pangandaran |
Diawali dengan
keberangkatan kami dari Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB berjumlah 7 orang. Dengan
menggunakan kendaraan kecil. Walau pun suasana di malam hari, namun kami masih
dapat menikmati pemandangan alam disepanjang jalan kanan dan kiri. Kami tak
henti-hentinya disuguhi pengalaman yang sungguh luar biasa. Pemandangan
sepanjang jalan yang sesekali di diterangi lampu mercury di padu dengan
kerlipan cahaya lampu di malam hari dari kejauhan sungguh menambah eksotiknya
perjalanan malam itu. Apalagi sekitar daerah Nagrek hingga ke arah Pangandaran,
kerlipan lampu di tangah malam menambah suasana heningnya malam menjadi semakin
terasa apalagi cuaca di sekitar Nagrek dan Pangandaran yang sangat dingin
menusuk kulit. Padahal di dalam kendaraan kami tidak menyalakan AC, namun
dinginnya malam yang masuk lewat celah kaca jendela mobil sungguh membuat badan
kami menggigil kedinginan.
Sekitar daerah
Limbangan, kami sengaja berhenti untuk mencari penghangat badan. Dan kami pun
menjumpai beberapa buah warung/kedai yang menyediakan kopi hangat, gorengan, bakso
dan mie rebus. Kami pun mencoba untuk menghangatkan badan dengan memesan
beberapa buah mangkuk mie rebus dan Pop Mie serta kopi dan gorengan sebagai
menu tambahannya. Mmmhhhh….. sungguh nikmatnya, luar biasa. Di saat badan
menggigil kedinginan, kami menyeruput kopi panas, sungguh nikmat sekali. Saking
dinginnya malam itu, panasnya kopi yang kami minum pun tidak terasa panas di
bibir. Apalagi disusul gorengan dan mie rebus campur telor yang masih
mendidih…….begitu disantap…wooww luar biasa nikmatnya, sungguh spektakuler sehingga
membuat badan menjadi hangat dan mulut pun terasa bergairah menyantap mie rebus
dan Pop Mie biarpun panas di lidah. Pop Mie seharga Rp. 9.000,- dan mie rebus
campur telor seharga Rp. 10.000,- pun kami santap tanpa sisa. Sesekali pedasnya
cabe rawit memeras bibir sambil menyantap pisang goreng dan uli bakar,
nikmatnya di mulut…mmhh….mak nyusss.
Setelah badan
terasa hangat, kami pun melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 04.30 terdengar
sayup-sayup suara adzan berkumandang dari arah berlawanan, kami pun segera berhenti
di sebuah mesjid yang ada di sekitar Ciamis, masih dengan suasana yang sangat
dingin, kami berhenti untuk melaksanakan sholat Shubuh di mesjid itu. Wooww dinginnya
air dari kran itu, membuat badan terasa seperti disiram air es yang mengalir
membasahi ke sekujur badan. Memang luar biasa lingkungan di sekitar mesjid di
Ciamis ini, selain suasana dingin, alam di pagi harinya pun sungguh indah untuk
dinikmati. Dan sayang jika dilewatkan, kami dapat menikmati pemandangan alam
dengan semburat cahaya sunrise dari balik bukit sekitar mesjid itu, hal ini pengalaman
yang sungguh menakjubkan dan tak kan terlupakan.
Begitu kami
sampai di guesthouse (rumah penduduk) yang kami sewa di Pangandaran, kami pun
langsung menghempaskan diri dan merebahkan
diri di kasur yang empuk sambil mengingat pengalaman perjalanan semalam.
Lumayan menguras energi juga perjalanan kami yang memakan waktu sekitar 8 jam
perjalanan plus istirahat di warung kopinya.
1 jam kami
istirahat di guesthouse lalu kami menuju ke Cukang Taneuh Green Canyon untuk
mengikuti aktifitas di obyek wisata Cukang Taneuh disana. Kami sampai di Green
Canyon sekitar pukul 08.00 langsung menuju crew dari SAGARA KIDUL TOURS untuk
mengikuti acara yang telah kami pesan sebelumnya. Kami diberikan pengarahan
beberapa menit sambil mempersiapkan diri dengan menggunakan atribut untuk
aktifitas body rafting di Green Canyon ini. Setelah itu kami pun di angkut
dengan menggunakan kendaraan kecil bak terbuka (mirif kambing mau di jual
ha…ha…) untuk menuju base camp di trip pertama body rafting sekitar hulu
sungai. Kami pun berjalan sekitar 1 km menuju guha bau untuk memulai body
rafting. Kami berenam ragu-ragu juga untuk menceburkan diri ke sungai yang
bening, jernih kebiru-biruan, menandakan aliran sungai ini sangat dalam. Tapi
kami di pandu oleh beberapa guider Body Rafting untuk segera menceburkan diri
dan dimotivasi untuk mau memacu adrenalin di sekitar gua bau itu. Kami pun satu
per satu mulai menyeburkan diri, ada yang menutup hidung, ada yang sambil
berteriak (tidak tau takut atau saking gembiranya) adajuga yang sok gaya sambil
meniru gerakan seorang atlet senam dengan melompat indah he…he….waahh poko’e
sungguh menyenangkan dan spektakularrr.
Hanya sampe
disitu? Jawabannya belum…
Kami ber-7
didampingi beberapa guider mulai mengikuti aktifitas body rafting dengan
berenang di aliran sungai yang jernih dan dalam, (dalam pikiran sesekali muncul
takut ada sesuatu di bawah air sana) tapi buru-buru pikiran itu dibuang
jauh-jauh, karena justru ketakutan adalah sesuatu yang kita buat sendiri bukan
dari luar diri kita, iya toch?....he…he… sok ilmuwan ya…naik tebing turun batu
licin, sesekali nyebur lagi ke sungai begitu dan begitu terus. Di antara kami
ada yang mau mengabadikan kegiatan kami ini dibantu guider, kami berenam pun
berfoto ria dialiran sungai sambil bergaya dibawah siraman air yang berasal
dari akar pohon jatuh dari atas hutan sana. Suatu pengalaman sangat yang
sensasional. Sambil bergaya terapung seperti dahan kering terbawa arus sungai
(memang kita dilengkapi rompi pelampung sebagai pengaman) ada yang berpegangan
mungkin ketakutan banyak hal yang kami dapatkan sambil mendokumentasikan
pemandangan alam sekitar Cukang Taneuh yang dilengkapi stalgmit dan stalaktit
yang mempesona. Di tengah perjalanan trip body rafting kami diberikan
masing-masing peserta sebuah box berisi makanan ringan seperti kue kering dan
basah. Memang itu salah satu pelayanan dalam aktifitas body rafting.
Wisatawan asing di Green Canyon |
Sesampai di batu
Palatar, ujung wisata bahari Green Canyon (non body rafting), kami pun terus
berenang ditarik oleh para guider menggunakan tali tambang sebagai alat
pegangan supaya kami tidak terpisah atau ketinggalan satu sama yang lain sampai ke dermaga 2 yang berada sekitar 1 mil dari
batu Palatar. Sesampainya di dermaga 2, baru kami di jemput oleh crew Body
Rafting lainnya dengan perahu boat yang disediakan crew body rafting hingga
dermaga utama di tempat masuk ke obyek wisata Green Canyon.
Sesampai di
Derma Utama, kami diajak oleh crew
SAGARA KIDUL TOURS untuk makan siang di
Resto fresh sea food sekitar Green Canyon. Mmm….. nikmatnya badan kedinginan
bermain air hampir seharian begitu ke darat mendapatkan hidangan fresh sea food
yang benar-benar fresh, hangat dan pedas. Ternyata cukup melelahkan juga
aktifitas body raftingnya, namun sejuta pengalaman, sejuta kenangan terrekam di
pikiran kita dan akan kami bawa ke Jakarta.
Setelah
beristirahat sejenak, sambil diberikan kesempatan untuk melaksanakan sholat Dzuhur,
kami pun bergegas ke guesthouse yang terletak di kota Pangandaran. Namun kami
pun diberikan acara yang padat oleh SAGARA KIDUL TOURS, setelah sampai di
pantai Pangandaran, kami pun diajak jalan-jalan untuk menikmati suasana pantai
Pangandaran di sore hari sambil menunggu saat-saat yang yang mengasyikkan,
yaitu menunggu indahnya sunset senja di pantai Pangandaran. Sambil bermain air
laut, bermain gundukan pasir, mengubur tubuh dengan pasir akhirnya sunset yang
ditunggupun hadir juga, subhanallah sungguh indah karunia Allah SWT, betapa
indahnya semburat lembayung dengan warna kuning kemerahan di senja pantai
Pangandaran. Kami ber-7 sungguh dimanjakan dengan panorama alam yang tak
terkirakan.
Malam harinya
kami makan malam dengan memasak sendiri memang sengaja kami minta ke SAGARA
KIDUL TOURS untuk mengadakan acara ini di pinggir pantai. Nasinya sudah matang
dimasak di guesthouse, namun lauknya sengaja kami membuat barbeque
kecil-kecilan sekitar 3 kg ikan “Kakacangan” yang terkenal sangat gurih jika di
bakar apalagi di pinggir pantai Pangandaran. Sambil mendengarkan music yang
sengaja kami nyalakan dari Tape Recorder yang kami bawa dari Jakarta sambil
membolak-balik ikan bakar yang terlihat sangat gurih ini. Diiringi suara
deburan ombak malam di sisi pantai barat
Pangandaran kami lewati dengan menyantap hidangan makan malam + ikan bakarnya
dicocol sambel kecap yang pedasnya gak ketulungan dan dicampur sambal jahe yang
telah di buat di penginapan wah sungguh sedapnya. Sampai lidah meler-meler
menahan pedas sambel kecap dan jahe. Sambil mendengarkan music kami rebahan di
atas sehelai tikar pandan sambil menerawang ke atas sana, langit luas penuh
dengan kerlipan bintang-bintang bagaikan ribuan kunang-kunang yang
beterbatangan di angkasa luas. Namun sebagian ada teman yang membakar jagung
muda yang memang sudah di beli oleh ibu penginapan titip siang tadi. Sebagian ada
juga yang jalan-jalan dipinggir pantai sambil menendang bola plastic berkejaran
hingga agak jauh dari tempat kami bakar ikan tadi. Sungguh nikmat rasanya bakar
ikan, bakar jagung di pinggir pantai. Untung saat itu cuaca sangat mendukung.
Sekitar
pukul 22.00 kami berjalan menyusuri
jalanan yang ternyata banyak para pedagang yang masih menjajakan dagangannya
seperti makanan ringan, warung nasi, karaoke hingga restaurant yang masih buka
karena saat itu memang weekend, jadi para tamu masih banyak yang berkeliaran
mencari “mangsa”, maksudnya jajanan he…he…
Kata Pak Asep,
crew Sagara Kidul Tours, biasanya jika weekend sampai malam pun tamu masih
ramai. Bahkan ada yang larut malam sekalian nunggu suhubu di area pantai timur
ramai untuk menyaksikan munculnya sunrise. Sekitar pukul 23.30 kami sampai di
penginapan dan kami pun istirahat, walaupun yang lain masih ada saja yang
nonton TV dan begadang main kartu ditemani kopi panas dan kacang. Hingga shubuh
datang kami dibangunkan oleh crew Sagara Kidul Tours untuk sholat shubuh karena
setelah sholat kami akan diajak wisata sunrise di pantai Timur Pangandaran.
Bergaya dgn background sunrise Pangandaran |
Setelah
menunaikan sholat Shubuh, pukul 04.50 kami sudah sampai di pantai timur
Pangandaran dan ternyata pantai ini sudah dipenuhi oelh para tamu wisatawan
yang memang tidak ingin melewatkan fenomena pagi di pantai Pangandaran. Yang
ditunggu-tunggu pun muncul diawali dengan warna kuning kemerahan di alam yang
masih agak gelap menyemburat di langit ufuk timur sana seakan-akan berwarna
kemerahan semua langit. Sepanjang mata
memandang kea rah lautan warna kemerahan di atas riakan dan deburan gelombang
air laut yang memecah kea rah pantai membuat kami yang hadir terbelalak dan ternganga-nganga
sambil tak sadar mengucap waaawww….indahnya, Subhanallah sungguh indahnya
fenomena alam ciptaan Allah SWT ini. Kami pun berfoto ria bersama teman-teman
dengan background rayuan semburat warna sunrise disana.
Area renang pantai barat Pangandaran |
Sekitar pukul 06.00
kami dan para pengunjung lain berhamburan menuju area renang yang ada di pantai
barat Pangandaran ini. Ada yang lari kecil, ada yang jalan kaki, ada yang
menggunakan kendaraan ATV, banyak juga yang menggunakan sepeda santai bahkan
tak jarang yang menyewa mobil goes.
Tahukah anda apa
mobil goes itu? Sejenis kendaraan tanpa mesin dengan memiliki 4 roda dari jenis
sepeda motor dan memiliki kemudi sejenis stir mobil namun bergerak dengan
menggunakan kayuhan kaki di pedalnya dengan isi penumpang sekitar 4 – 6 orang
dibantu baterai AKI (ACCU) sekitar 50-60 AM sebagai bantuan perlengkapan
elektriknya. Rupanya para pebisnis di wisata Pangandaran ini memodifikasi dari
kendaraan ATV dengan sepeda santai sehingga sangat diminati para tamu yang
berkunjung di Pangandaran ini. Selain dapat membuat relaksasi, enjoy namun
harganya pun terbilang murah di dompet anda.
Sedangkan kami
cukup berjalan kaki selain berolahraga tapi kami sengaja ingin mengabadikan
hal-hal yang tidak pernah kami temui di Jakarta seperti memotret beberapa toko
yang menjual pakaian pantai, kaca mata serta kerajinan tangan khas pantai
seperti hiasan kerang dipintu, di dinding bahkan tak jarang kita temui
hewan-hewan laut yang sudah dikeringkan (diawetkan) walaupun pada dasarnya hal
ini dilarang oleh Pemerintah setempat. Sampai di area barat pantai Pangandaran,
kami pun tak kuasa menahan rayuan gemulung dan deburan ombak yang memecah
pantai di area pantai barat Pangandaran ini. Apalagi sudah ribuan tamu disini yang
telah menceburkan diri bersama tamu lain untuk menikmati suasana pagi yang
indah ceria ini dengan bermain air dan pasir di pantai barat ini. Sungguh
menghebohkan sungguh senang dan kami pun larut bersama tamu lain yang sangat
ceria menikmati siraman dan hantaman dari gulungan ombak pantai Pangandaran.
Beberapa tamu terlihat berwisata bahari menggunakan perahu motor yang memang
dialih fungsikan dari perahu nelayan menjadi perahu wisata untuk menyewa perahu
ini per orang dikenakan sekitar Rp. 50.000,- s/d Rp. 70.000,- per orang dengan kapasitas maksimal
8 orang, tapi jika anda pintar bernegosiasi mungkin harganya akan lebih miring
sedikit… asalkan jangan perahunya saja yang
ikutan miring di lautan sana ha…ha….ha…
Waktu
menunjukkan sekitar pukul 07.30 kami pun bergegas kembali ke guesthouse tempat
kami menginap, dan membersihkan badan sambil menyantap nasi goreng + telor
dadar sengaja kami pesan di depan guesthouse tampat kami menginap dan teman
lain ada yang menikmati makanan suplemen seperti energen sereal + pisang goreng
yang memang tersedia di abang tukang gorengan yang mangkal sekitar badan jalan
depan tempat kami menginap. Sekitar pukul 08.30 kami menuju ke Taman Budaya
Cagar Alam untuk menikmati suasana pagi di sana jalan-jalan menyusuri jalanan
kecil kanan kiri di hiasi rimbunan pohon pohon besar yang sangat langka dan
dilindungi oleh Pemerintah. Sesekali kami memasuki berbagai goa yang ada di
Cagar Alam ini, seperti Goa Panggung, Goa Parat, Goa Jepang, dll serta beberapa
situs dari jaman kerajaan dahulu. Sungguh sejuk suasana di Cagar Alam ini
diselingi teriakan dan tarian kera, lutung yang bergerak bergelantungan dari
pohon satu ke pohon yang lainnya. Bahkan kami pun sempat bersua dengan beberapa
menjangan yang kebetulan mencari makan disekitar area parkiran mobil. Sungguh
jinak menjangan-menjangannya namun harap berhati-hati dengan kawanan kera yang
sesekali mendekati bahkan bisa mengambil barang makanan yang kita bawa.
Menjangan di Cagara Alam Pangandaran |
Kami pun
melanjutkan perjalanan ke area Pantai Pasir Putih yang memang berada di sekitar
Cagar Alam ini. Kami bermain air, pasir serta mencari beberapa kerang laut
mungil dan memang sangat indah, jika diperbolehkan kami sih ingin bawa sebanyak
mungkin, namun kerang pun termasuk yang dilindungi di Cagar Alam Pangandaran
ini. Walaupun dilindungi kami tetap membawa beberapa plastik kecil kerang,
sejenis rumah umang, kewuk, untuk sekedar perlengkapan aquarium di rumah. Kami
ditawari oleh crew SAGARA KIDUL TOURS
untuk menikmati acara snorkeling di Pantai Pasir Putih ini, kami sebenarnya
ingin menikmatinya namun berhubung waktunya sudah agak siang kami pun tidak
jadi mengikutinya, tapi kami memilih berlayar melihat aneka taman laut dan
terowongan batu layar di seberang Cagar Alam ini. Sungguh menakjubkan, ada
terowongan di atas laut, kalau air sedang pasang, terowongan ini agak tertutup
air laut, tapi jika kebetulan saat air surut maka kita pun dapat menikmati
keindahan alam ini.
Sekitar pukul
11.00 kami segera menuju guesthouse untuk persiapan chek out, karena pukul
12.00 tepat kami harus chek out dari rumah ini. Saat chek out kami sempat
berfoto ria bersama ibu pemilik rumah buat kenangan, dan siapa tahu kapan-kapan
bisa menyewa rumahnya lagi. Dan kami pun segera meninggalkan rumah penginapan
tersebut dan menuju sekitar pasar ikan untuk membeli oleh-oleh karena banyak
sekali oleh-olej yang bisa kami dapatkan disitu, selain ikan Jambal Roti yang
tebal-tebal serta sekalian kami diberikan hidangan makan terakhir oleh SAGARA
KIDUL TOURS di resto Fresh Sea Food. Kami dipilihkan paket ikan kerapu bakar,
udang asam pedas, pindang gunung dan tak lupa cah kangkung dan lalaban sambal
terasinya. Wuuiihhh….nikmatnya tiada tara, di tengah panas begini makan nasi
hangat dengan menu laukknya yang serba pedas dan uennak tenan…poko’e nikmat gak
ketulungan,…mak nyusss.
Sehabis makan
siang, kami pun diberikan waktu untuk sholat Dzuhur di mesjid agung
Pangandaran, dan setelah itu kami pun pulang sekitar pukul 14.00
Sungguh
pengalaman 2 hari 1 malam yang memang sangat mengasyikkan, selain murah, kami
mendapatkan segalanya liburan yang sangat enjoy, relax, alam yang sangat indah
dan mempesona mata sungguh spektakulerrrr….
Bergaya di pantai barat Pangandaran |
Wisatawan asing lari pagi di pantai barat Pangandaran |
……………………………..
Jika anda
berminat ke Pangandaran atau Green Canyon Cukang Taneuh, SAGARA KIDUL TOURS
menyediakan paket wisata yang murah dan menarik. Hub. Harli di 0812-12021-424.