|
Pengunjung menunggu antrian perahu di dermaga Ciseureuh |
|
Pengunjung lagi antri perahu |
Cuaca cerah menjurus panas seakan
tak terasa jika kita sedang berada di pinggi aliran sungai Curug, Green Canyon
ini. Alamnya asri, seberang sungai yang hijau, sepanjang sungai di tumbuhi
pepohonan yang masih alami berdiri kokoh di Green Canyon
ini. Sambil menunggu giliran (antrian) perahu yang mengangkut pengunjung ke
area dalam di Green
Canyon ini, kami berfoto
ria sambil menikmati jajanan khas di lokasi wisata ini. Diantaranya, Siomay
Bandung (walau pun berada di Green Canyon-Cijulang nama makanan ini Siomay
Bandung, asli atau tidaknya dari Bandung
Wallohu Alam Bishowab). Batagor, bakso
solo, rujak tutu (rujak uleg), ayam dan ikan bakar, bahkan cilok
(aCI dicoLOK) pun ada di
sekitar lokasi wisata Green Canyon ini. Dari namanya saja lucu mirif dengan pedagangnya suka
ngebanyol (lucu). Mungkin itu hanya sebagai cara mereka melayani pengunjung
supaya tidak stress karena lama menunggu antrian perahu yang tak kunjung datang
giliran. Kebetulan saat kami berkunjung ke Green Canyon ini, berbarengan dengan saat acara mengawali ibadah puasa (munggahan). Sehingga lokasi wisata Green Canyon ini banyak sekali di kunjungi para pengunjung baik lokal maupun wisatawan asing. Mereka rata-rata datang dari jauh, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Indikatornya adalah banyak sekali plat nomor kendaraan yang mereka pakai sesuai dengan plat kota tersebut.
|
Pengunjung asyik menikmati lajunya perahu motor di sungai Curug |
Harga makanan yang tersedia di
lokasi wisata Green
Canyon ini sangatlah
terjangkau oleh “kantong” siapa pun. Harga gope (Rp. 500,-) masih ada seperti
cilok (Aci Dicolok), harga sepiring Rp. 3.000,- masih banyak seperti batagor
atau siomay Bandung,
harga porsi semangkok goceng (Rp. 5.000,-) masih banyak seperti bakso solo, hingga
porsi per bakul Rp. 75.000,- ada seperti ayam atau ikan bakar. Menu makanan ini bisa pengunjung dapati di rumah makan sunda di sekitar LOkasi Green Canyon, tepatnya 200 meter ke arah Cijulang. Makannya di
saung beratapkan daun kelapa
(hateup), menghadap ke pesawahan, diiringi seni musik
Sunda, kecapi suling, Parahyangan. Mengalun seakan-akan kita di ajak kealam paninengan Sunda.
|
Para pengunjung wislok & wisman di area Green Canyon |
Setelah antrian atau giliran
perahu pengangkut pengunjung datang, kami pun mulai menaiki perahu. Pertamanya
agak ngeri juga naik perahu motor tersebut. Takut ada sesuatu yang
bergerak-gerak dari dalam air, namun pikiran itu kami buang jauh-jauh, karena
menurut pengelola Green Canyon atau warga setempat belum pernah ada “korban” di
aliran sungai Curug tersebut. Memang sih airnya berwarna kecoklatan padahal
saat itu di aliran sungai itu tidak terjadi hujan. Mungkin saja di daerah hulu
Green Canyon tepatnya di aliran sungai daerah Tawang Tasik, terjadi hujan
deras, sehingga aliran sungai Curug yang kebetulan satu alur maka terkena
imbasnya yakni airnya keruh keciklatan. Untung saja kami saat ke Green Canyon
tidak terjadi banjir, karena jika kondisi banjir, lokasi wisata Green Canyon
ini ditutup sementara oleh pengelola Green Canyon tersebut. Padahal jika tidak
terjadi hujan baik di lokasi wisata maupun di hulu sungai tersebut tidak hujan,
maka keindahan alam sepanjang aliran sungai Curug ini sangat menakjubkan.
Selain di tumbuhi pepohonan yang rindang dan alami, juga warna air sepanjang
sungai ini berwarna biru kehijau-hijaun. Menandakan kesejukan dan ketenangan di
sepanjang aliran sungai Curug ini.
|
Wisman mencoba berenang di aliran sungai Curug, Green Canyon |
Sekitar 30 menit berselang, perjalanan
dengan menggunakan perahu motor, maka kita sampailah di lokasi yang dinamakan Green Canyon
tersebut. Memang sungguh indah sepnajang lokasi wisata ini. Dimana sungai Curug
ini diapit oleh 2 tebing yang tinggi dengan hiasan alam yang sungguh
menakjubkan, dihiasi stalagmite dan stalaktit yang begitu banyak sungguh
menghiasi lokasi wisata ini. Secercah cahaya menerobos masuk diantara rimbunan
pohon, menembus rindangnya daun di pinggir sungai ini, sehingga menambah
indahnya alam lokasi Green
Canyon ini. Selain itu di
atas lokasi Green Canyon ini, kita dapat melihat jembatan tanah (warga sekitar
menamakan: Cukang Taneuh) yang di penuhi Stalaktit dan stalagmite. Inilah yang
dinamakan Green Canyon.
|
Pengunjung di pelataran (altar) dibawah Cukang Taneuh |
Diantara indahnya hiasan dinding
tebing dengan di penuhi stalaktit dan stalagmite yang menakjubkan tersebut,
dari jembatan tanah (Cukang Taneuh) tersebut kita bisa menikmati curahan air
akar pohon yang menmbus dinding tanah jembatan tanah tersebut, seakan-akan kita
sedang diguyur tumpahan air hujan. Kita akan basah kuyup jika terus
berlama-lama di bawah jembatan tanah tersebut. Untuk itu perahu pengangkut
pengunjung, dilengkapi dengan saung (tenda) di atas perahu, maksudnya supaya
para pengunjung yang menaiki perahu tersebut dapat terhindar dari guyuran air
yang berasal dari akar pohon yang tumbuh di jembatan tanah (cukang taneuh) tersebut.
|
Pengunjung mengabadikan diri di atas palataran |
Tepat di bawah jembatan tanah
(Cukang Taneuh) tersebut, terdapat beberapa onggok bebatuan , kurang lebih 3
buah batu besar. Warga setempat menamakan batu tersebut adalah palataran
(altar). Dimana ke tiga onggokk batu besar ini merupakan batas perahu yang mengantar pengunjung ke area sebelum Green Canyon (Cukang Taneuh). Palataran ini pula dinamakan penduduk setempat sebagai bendungan alam kecil yang mengatur besar kecilnya aliran sungai, khususnya air yang terbendung di sekitar palataran tersebut. Sehingga para pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti berenang, rafting atau pembuatan film dokumentasi tentangg hiasan alam di dinding tebing yang di penuhi stalaktit dan stalagmit tersebut. Disinilah para pengunjung dapat menikmati keindahan Green Canyon.
Dari tempat itu juga para pengunjung dapat menikmati dinginnya air sungai Green
Canyon, diperbolehkan juga untuk berenang, namun awak perahu yang mengantar
anda ke Green Canyon harus dibayar fee-nya sebagai jasa menunggu anda saat berenang di lokasi Green Canyon ini. Rata – rata
sekitar Rp. 25.000,- per pengunjung.Atau, jika per perahunya bermuatan 5 orang, maka bisa dinegosiasikan harganya sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 125.000,-. Itu harga pintar-pintarnya pengunjung bernegosiasi dengan awak perahu tersebut. Itulah asyiknya wisata di lokasi Green Canyon,
Cijulang.
Jika anda berminat ke Green Canyon atau Pangandaran, SAGARA KIDUL menyediakan perjalanan wisata dan paket wisata yang menarik, hubungi di +62812-80-494-400; +6221-94145160; +6221-454-99-676 dengan Harli