Jumat, 11 November 2011

Asyiknya Wisata di Green Canyon



Pengunjung menunggu antrian perahu di dermaga Ciseureuh
  
Pengunjung lagi antri perahu
Cuaca cerah menjurus panas seakan tak terasa jika kita sedang berada di pinggi aliran sungai Curug, Green Canyon ini. Alamnya asri, seberang sungai yang hijau, sepanjang sungai di tumbuhi pepohonan yang masih alami berdiri kokoh di Green Canyon ini. Sambil menunggu giliran (antrian) perahu yang mengangkut pengunjung ke area dalam di Green Canyon ini, kami berfoto ria sambil menikmati jajanan khas di lokasi wisata ini. Diantaranya, Siomay Bandung (walau pun berada di Green Canyon-Cijulang nama makanan ini Siomay Bandung, asli atau tidaknya dari Bandung Wallohu Alam Bishowab). Batagor, bakso solo, rujak tutu (rujak uleg), ayam dan ikan bakar, bahkan cilok (aCI dicoLOK) pun ada di sekitar lokasi wisata Green Canyon ini. Dari namanya saja lucu mirif dengan pedagangnya suka ngebanyol (lucu). Mungkin itu hanya sebagai cara mereka melayani pengunjung supaya tidak stress karena lama menunggu antrian perahu yang tak kunjung datang giliran. Kebetulan saat kami berkunjung ke Green Canyon ini, berbarengan dengan saat acara mengawali ibadah puasa (munggahan). Sehingga lokasi wisata Green Canyon ini banyak sekali di kunjungi para pengunjung baik lokal maupun wisatawan asing. Mereka rata-rata datang dari jauh, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Indikatornya adalah banyak sekali plat nomor kendaraan yang mereka pakai sesuai dengan plat kota tersebut.

Pengunjung asyik menikmati lajunya perahu motor di sungai Curug
Harga makanan yang tersedia di lokasi wisata Green Canyon ini sangatlah terjangkau oleh “kantong” siapa pun. Harga gope (Rp. 500,-) masih ada seperti cilok (Aci Dicolok), harga sepiring Rp. 3.000,- masih banyak seperti batagor atau siomay Bandung, harga porsi semangkok goceng (Rp. 5.000,-) masih banyak seperti bakso solo, hingga porsi per bakul Rp. 75.000,- ada seperti ayam atau ikan bakar. Menu makanan ini bisa pengunjung dapati di rumah makan sunda di sekitar LOkasi Green Canyon, tepatnya 200 meter ke arah Cijulang. Makannya di saung beratapkan daun kelapa (hateup), menghadap ke pesawahan, diiringi seni musik Sunda, kecapi suling, Parahyangan. Mengalun seakan-akan kita di ajak kealam paninengan Sunda.

Para pengunjung wislok & wisman di area Green Canyon
Setelah antrian atau giliran perahu pengangkut pengunjung datang, kami pun mulai menaiki perahu. Pertamanya agak ngeri juga naik perahu motor tersebut. Takut ada sesuatu yang bergerak-gerak dari dalam air, namun pikiran itu kami buang jauh-jauh, karena menurut pengelola Green Canyon atau warga setempat belum pernah ada “korban” di aliran sungai Curug tersebut. Memang sih airnya berwarna kecoklatan padahal saat itu di aliran sungai itu tidak terjadi hujan. Mungkin saja di daerah hulu Green Canyon tepatnya di aliran sungai daerah Tawang Tasik, terjadi hujan deras, sehingga aliran sungai Curug yang kebetulan satu alur maka terkena imbasnya yakni airnya keruh keciklatan. Untung saja kami saat ke Green Canyon tidak terjadi banjir, karena jika kondisi banjir, lokasi wisata Green Canyon ini ditutup sementara oleh pengelola Green Canyon tersebut. Padahal jika tidak terjadi hujan baik di lokasi wisata maupun di hulu sungai tersebut tidak hujan, maka keindahan alam sepanjang aliran sungai Curug ini sangat menakjubkan. Selain di tumbuhi pepohonan yang rindang dan alami, juga warna air sepanjang sungai ini berwarna biru kehijau-hijaun. Menandakan kesejukan dan ketenangan di sepanjang aliran sungai Curug ini.

Wisman mencoba berenang di aliran sungai Curug, Green Canyon
 Sekitar 30 menit berselang, perjalanan dengan menggunakan perahu motor, maka kita sampailah di lokasi yang dinamakan Green Canyon tersebut. Memang sungguh indah sepnajang lokasi wisata ini. Dimana sungai Curug ini diapit oleh 2 tebing yang tinggi dengan hiasan alam yang sungguh menakjubkan, dihiasi stalagmite dan stalaktit yang begitu banyak sungguh menghiasi lokasi wisata ini. Secercah cahaya menerobos masuk diantara rimbunan pohon, menembus rindangnya daun di pinggir sungai ini, sehingga menambah indahnya alam lokasi Green Canyon ini. Selain itu di atas lokasi Green Canyon ini, kita dapat melihat jembatan tanah (warga sekitar menamakan: Cukang Taneuh) yang di penuhi Stalaktit dan stalagmite. Inilah yang dinamakan Green Canyon.

Pengunjung di pelataran (altar) dibawah Cukang Taneuh
Diantara indahnya hiasan dinding tebing dengan di penuhi stalaktit dan stalagmite yang menakjubkan tersebut, dari jembatan tanah (Cukang Taneuh) tersebut kita bisa menikmati curahan air akar pohon yang menmbus dinding tanah jembatan tanah tersebut, seakan-akan kita sedang diguyur tumpahan air hujan. Kita akan basah kuyup jika terus berlama-lama di bawah jembatan tanah tersebut. Untuk itu perahu pengangkut pengunjung, dilengkapi dengan saung (tenda) di atas perahu, maksudnya supaya para pengunjung yang menaiki perahu tersebut dapat terhindar dari guyuran air yang berasal dari akar pohon yang tumbuh di jembatan tanah (cukang taneuh) tersebut. 
 

Pengunjung mengabadikan diri di atas palataran
Tepat di bawah jembatan tanah (Cukang Taneuh) tersebut, terdapat beberapa onggok bebatuan , kurang lebih 3 buah batu besar. Warga setempat menamakan batu tersebut adalah palataran (altar). Dimana ke tiga onggokk batu besar ini merupakan batas perahu yang mengantar pengunjung ke area sebelum Green Canyon (Cukang Taneuh). Palataran ini pula dinamakan penduduk setempat sebagai bendungan alam kecil yang mengatur  besar kecilnya aliran sungai, khususnya air yang terbendung di sekitar palataran tersebut. Sehingga para pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti berenang, rafting atau pembuatan film dokumentasi tentangg hiasan alam di dinding tebing yang di penuhi stalaktit dan stalagmit tersebut. Disinilah para pengunjung dapat menikmati keindahan Green Canyon. Dari tempat itu juga para pengunjung dapat menikmati dinginnya air sungai Green Canyon, diperbolehkan juga untuk berenang, namun awak perahu yang mengantar anda ke Green Canyon harus dibayar fee-nya sebagai jasa menunggu anda saat berenang di lokasi Green Canyon ini. Rata – rata sekitar Rp. 25.000,- per pengunjung.Atau, jika per perahunya bermuatan 5 orang, maka bisa dinegosiasikan harganya sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 125.000,-. Itu harga pintar-pintarnya pengunjung bernegosiasi dengan awak perahu tersebut. Itulah asyiknya wisata di lokasi Green Canyon, Cijulang.

Jika anda berminat ke Green Canyon atau Pangandaran, SAGARA KIDUL menyediakan perjalanan wisata dan paket wisata yang menarik, hubungi di +62812-80-494-400; +6221-94145160; +6221-454-99-676 dengan Harli