Senin, 30 Mei 2011

Pesona (lain) Batuhiu Beach


Pesona Pantai Batu Hiu


Tugu Pantai Batuhiu

Terowongan Masuk/Keluar Obyek Wisata pantai Batuhiu
Jalan pesisir pantai menuju Batuhiu dari arah Bojong Salawe
Pintu tiket ke-2 dari arah Bojong Salawe, pemugaran gerbang masuk
Obyek wisata andalan lainnya setelah Pantai Pangandaran, Taman Budaya Cagar Alam, Green Canyon adalah lokasi wisata Pantai Batu Hiu. Mengapa lokasi pantai ini dinamakan Batu Hiu? Di pantai ini terdapat sebuah batu yang menyerupai sirip ikan hiu, sehingga warga setempat menamakan pantai ini dengan sebutan Pantai Batu Hiu. Obyek wisata pantai indah Batuhiu ini memiliki luas sekitar 15 ha. Dimana terdapat beberapa bagian. Yang pertama, merupakan lahan parkir bagi wisatawan yang dilengkapi dengan puluhan kios-kios tempat menjajakan berbagai macam, souvenir bagi para pengunjung, dari kaos, baju sampai celana ala pantai pun tersedia. yang kedua, merupakan pintu masuk ke area obyek wisata Batuhiu berupa terowongan ikan hiu. Namun di sini pengunjung tidak dimintai karcis masuk, cukup di pintu gerbang utama masuk ke lokasi cukup bayar dengan harga variatif.  Pintu masuk ke obyek wisata terdiri dari 2 pintu gerbang, yang pertama dari arah Jl. Raya Pangandaran - Parigi, belok kiri. yang kedua dari arah pantai Bojong Salawe masuk menyusuri pesisir antara pantai Bojong Salawe dengan Pantai Batuhiu. Di kedua tempat itulah pengunjung dapat membeli tiket masuk ke lokasi obyek wisata pantai Batuhiu ini. Lewat pintu I ataupun pintu II harga tiket sama saja, tidak ada perbedaan harga, (walaupun para pengunjung dari arah Bojong Salawe ini agak leluasa, karena kurang ketatnya pengawasan dari petugas jaga) obyek wisata Batuhiu. Karena jika tidak teliti petugas jaga sulit membedakan antara pengunjung dengan penghuni. Kadang-kadang .....wes...ewes...ewes...bablas pengunjungne.....alias mabur dan tidak bayar tiket. 
Lokasi Batuhiu yang Curam
Namun, petugas jaga akan sangat ketat jika yang datang itu adalah para pengunjung luar dari Parigi (batuhiu dan sekitarnya), mereka sangat hafal betul, karena bisa di kenali dari Plat nomor kendaraan, terutama dengan plat B atau D, jangan coba-coba meniru gaya pengunjung yang nyaru dengan penghuni sekitar obyek wisata Batuhiu ini, jika tertangkap, malulah...niat mau jalan-jalan e..e..malah berurusan dengan petugas polisi, ...bukan illegal logging tapi illegal tourist.
 
Harga Tiket Masuk Pintu Wisata Pantai Batuhiu
 
NO
JENIS KENDARAAN
TIKET
(RP)
 1.
 PEJALAN KAKI
 2.500
 2.
 SEPEDA MOTOR
 6.000
 3.
 SEDAN/SEJENISNYA
 14.200
 4.
 KIJANG/SEJENISNYA
 27.200
 5.
 L300/SEJENISNYA
 40.200
 6.
 BUS KECIL
 52.000
 7.
 BUS SEDANG
 79.000
 8.
 BUS BESAR
 130.000




Pengunjung Batuhiu menaiki perbukitan
Harga tiket masuk ke obyek wisata pantai Batuhiu hampir sama dengan di keseluruhan obyek wisata pantai lainnya, kecuali di Green Canyon beda (lebih besar = Rp. 12.500,-) dari pada tiket masuk di lokasi lainnya. Karena harga tiket masuk ini di keluarkan oleh Dinas Pariwisata (Perda) yang berpusat di Kabupaten Ciamis. pantai Batuhiu tidak hanya bisa dikunjungi lewat jalur darat. Pengunjung yang dari Jakarta atau Bandung bisa menggunakan jalur udara melalui Bandara Nusawiru, bahkan jika dibanding dengan lokasi Pangandaran, Batuhiu ini lebih dekat dengan bandara Nusawiru, kurang lebih 10 km.
 

Pantai Batuhiu yang sejuk
Lokasi pantai ini tidak begitu jauh dari obyek wisata Pangandaran hanya sekitar 10 km ke arah selatan. Dilokasi wisata air ini menghadirkan keindahan panorama alam yang sangat unik, dimana pertemuan antara lautan dengan bibir pantai dengan tingkat kecuraman sekitar 90 derajat. Sehingga para wisatawan pun tidak akan sanggup untuk mendekati bibir pantai tersebut. Kecuali bagi mera yang biasa dengan olahraga panjat tebing, mungkin malah menyukai lokasi obyek wisata ini. Untuk satu hal, bahwa di lokasi wisata Pantai Batu Hiu ini wisatawan tidak bisa  bebas mandi di laut seperti di tempat wisata lainnya. 

Salah satu tebing curam di pantai Batuhiu
Dikarenakan pantai Batu Hiu ini sering makan korban para wisatawan khususnya bagi mereka yang tidak mengindahkan pengumuman atau pemberitahuan tentang daerah yang berbahaya (Danger Area) dari petugas penjaga pantai. Alasannya bahwa di Pantai Batu Hiu ini tingkat bahayanya lebih tinggi adalah sepanjang pantai Batu Hiu ini ke arah lautnya terdiri dari hamparan batu karang yang sangat luas dan tajam sehingga sangat membahayakan bagi yang akan berenang di sana. Namun bukan berarti lokasi Pantai Batu Hiu ini jarang 

Pantai Batuhiu bagian yang landainya
di kunjungi para wisatawan, justru bagi mereka (wisatawan) yang ingin melepas stress, kepenatan, dll yang selalu membebaninya sangat banyak mengunjungi lokasi wisata ini hanya untuk penyegaran (refresh). Ini gambar diambil saat wisatawan sepi. Gambar di sebelah menunjukkan tidak semua area pantai Batuhiu itu curam. Ada juga yang landainya, bisa buat main air laut, kejaran-kejaran, main bola pantai, namun tidak bisa untuk kegiatan berenang. Dikarenakan ke arah laut lepasnya pantai ini dipenuhi batu karang yang sangat tajam dan tidak terlihat dari atas karena tertutup hamparan buih air laut. Disini sering terjadi para pengunjung terseret arus laut hingga (maaf) hilang baru ditemukan biasanya setelah 3 hari lebih, dan hal ini dilakukan oleh para pengunjung yang tidak mengindahkan pengumuman dari petugas pantai Batuhiu.
Pantai Indah Batuhiu
Namun di lokasi pantai indah Batuhiu ini, tidak semua tempat memiliki tebing curam, ada juga yang landainya khususnya di dekat gerbang utama masuk ke lokasi obyek wisatanya, lokasi pantai ini bisa dilewati melalui samping kiri sebelum pintu gerbang yang menyerupai mulut ikan hiu. Namun bisa juga di leati melalui obyek batuhiu di sebelah dalam, ujung perbukitan wisata Batuhiu, dengan menuruni tebing yang agak landai dan barulah pengunjung bisa sampai ke pesisir pantai yang sangat indah ini. Sama dengan pantai pada umumnya memiliki pantai yang sangat landai sehingga pengunjung dapat bermain air disana. 
Perpaduan pantai dengan bukit di Batuhiu
Sedangkan di dalam obyek wisatanya dilengkapi dengan perbukitan-perbukitan kecil yang banyak ditumbuhi oleh pohon Dahon besar yang sangat rindang sehingga menimbulkan kesejukan yang sangat alami, serta belaian angin laut meniup sepoi-sepoi diantara rindanganya pohon Dahon itu, sehingga membuat suasana nyaman di pantai. Selain itu, di antara rindangnya pepohonan Dahon, terbantang luas lapangan dengan rerumputan yang menghijau sehingga para wisatawan dapat dengan leluasa beraktivitas sebagaimana wisatawan umumnya, seperti bermain bola lapangan kecil, memasak nasi (ngaliwet) , bakar ikan, berfoto-foto ria, atatu bercengkrama dengan keluarga dan wisatawan lainnya.  
Saung buat melepas lelah


Wisatawan lokal Batuhiu
Pengunjung lesehan dengan keluarga
Pengunjung menikmati suasana Batuhiu dengan Kelapa Muda
Di lokasi obyek wisata ini terdapat beberapa saung-saung kecil untuk sekedar melepas cape dan panas setelah pengunjung merasa kecapaian dari gerbang obyek wisata hingga ke atas perbukitan, cukup melelahkan juga. Selain itu pengunjung bisa juga melepas lelah dengan duduk santai, lesehan di tikar pandan sambil membuka makanan ringan yang sengaja dibawa dari rumah (hotel) sambil menikmati kesejukan dan keindahan laut di lokasi obyek wisata ini. Selain itu saung-saung, ada juga pondokan kecil dimana warga setempat menjajakan barang dagangan (makanan ringan) khusus untuk para pengunjung di obyek wisata Batuhiu ini. Di pondokan itu tersedia makanan ringan dari macam rokok, air minum: aqua, teh botl, panta, sprite dll, es kelapa muda, es cincau, ketupat (kupat tahu), baso, somay serta makanan lain khas Batuhiu, Parigi.tapi harap di ingat, jika pengunjung tidak membawa secara langsung dari rumah (penginapan) jangan kaget dengan harga di dalam obyek wisata ini khususnya, karena harganya akan lebih mahal dibanding di luar obyek wisata. Bisa 2-3 x lipat harga di luar obyek wisata. Hal ini berlaku untuk semua obyek wisata mungkin. Tidak di pantai selatan Pangandaran ini tidak pula di dunia pantasi atau Ancol sekalipun. Untuk penulis menyarankan lebih baik membawa dari luar obyek wisata untuk hal seperti ini.

Souvenir ala pantai Batuhiu
Searah jalur keluar dari obyek wisata Batuhiu ini, dengan menuruni jalur perbukitan kecil, di sebelah kanan terdapat saung-saung (kios) kecil tempat para warga setempat menjajakan oleh-oleh (souvenir) untuk para pengunjung. Jenisnya dari bentuk makanan khas pakidulan seperti lengko ayam, kupat tahu, ada juga yang menjajakan petai dengan matanya yang bulat dan berisi, bahkan asin jambal roti juga tersedia disana. Selain jenis makanan, tersedia kerajinanan tangan asli hasil buatan warga setempat seperti gorden kerang, kalung kerang, bingkai kerang semuanya dari kerang-kerang kecil seperti tampak di gambar sebelah ini. Setelah menuruni jalan kecil tadi, pengunjung bisa mencari souvenis lain. Tidak jauh dari tempat parkir pun tersedia kios-kios para pedagang yang sengaja menjual pakaian khas pantai dengan logo “Batuhiu Beach” di masing-masing pakaian (kaos, baju pantai, celana jeans, dll) yang di jajakan tersebut. Selain itu di Batuhiu pun tersedia penginapan tipe melati khusus disediakan untuk para pengunjung yang mau menginap lebih lama di lokasi obyek wisata Batuhiu ini. 
Oleh-oleh ala pantai Batuhiu
Jalur keluar obyek wisata Batuhiu
Saung-saung kecil tempat melepas lelah
Pengunjung mengabadikan dengan background laut Batuhiu
Pengunjung anak sekolah di akhir pekan
Pengunjung dengan keluarga berfoto ria

Pengunjung mengabadikan dengan background laut Batuhiu

Saung kecil untuk berteduh

Beberapa pictures diambil dari mypangandaran.



Kami menyediakan jasa perjalanan, jika anda berminat bisa menghubungi di +6221 94145160; +6221 45454677 dengan Harli



Jumat, 27 Mei 2011

Sekelumit Harapan untuk Green Canyon & Pangandaran

Sekelumit Harapan untuk Green Canyon dan Pantai Pangandaran Sekitarnya

Hamparan buih di pantai Batuhiu
Keindahan Senja di Pantai Pangandaran
Eksotik, indah dan mengagumkan.....itulah sepenggal kata yang pas buat keindahan alam obyek wisata yang ada di pesisir pantai selatan Jawa Barat ini, tepatnya di Ciamis Selatan. Dari Pantai Karapyak, Kalipucang disambung pantai Pangandaran, disusul pantai Batuhiu, Green Canyon (cukang taneuh) dan pantai Batukaras di akhiri oleh pantai Keusik Luhur. Semua obyek wisata tersebut menyuguhkan panorama alam yang tiada tara. Dahulu orang luar (calon wisatawan) hanya tahu informasi obyek wisata di Jawa Barat, Ciamis Selatan hanyalah pantai Pangandaran, seiring dengan waktu dan perkembangan zaman, ternyata di daerah lain Ciamis Selatan ini bermunculan obyek wisata unggulan yang belakangan dapat menggeser popularitas yang selama ini dipegang oleh obyek wisata Pangandaran. Seperti Green Canyon (Cukang Taneuh) ini lambat laun merangkak menyodok popularitas obyek wisata Pangandaran. Mungkin beberapa tahun ke depan, pesona Green canyon dapat mengalahkan dan meninggalkan popularitas Pangandaran. Dengan catatan, jika adanya pemerataan pembangunan demi peningkatan dan pengembangan obyek wisata di seluruh Kabupaten Ciamis ini.   Contoh nyata, selama ini para pengusaha pariwisata kebanyakan mendirikan (membangun) fasilitas pendukung seperti hotel dan kolam renang dan lain-lain cenderung berkumpul di satu titik yakni Pangandaran. Apaka tidak dicoba di obyek wisata lain, seperti pantai Batuhiu, Green Canyon untuk di bangun fasilitas pendukung mengenai perkembangan pariwisata khususnya di Ciamis selatan.Sehingga, jika ada wisatawan baik mancanegara maupun lokal (dari ibukota) tidaklah selalu menuju Pangandaran namun dapat pula langsung memesan villa, cottage atau hotel di di Green Canyon. Apalagi, obyek wisata sebelah selatan Pangandaran ini (Batuhiu, Bojong Salawe, Green Canyon, Batukaras dan Keusik luhur) lebih dekat dengan bandara Nusawiru ketimbang dengan obyek wisata Pangandaran. Untuk itu perlu kiranya pemerintah setempat bekerja sama dengan stakeholder duduk bersama membicarakan bagaimana pengembangan pariwisata yang sesungguhnya supaya nama popularitas obyek wisata di Ciamis selatan ini merata da meningkat. Apalagi belakang terakhir ada wacana (bahkan menurut sumber yang dipercaya) bahwa Pangandaran telah disepakati oleh wakil rakyat baik dari tingkat II, I, bahkan DPR RI untuk dimekarkan menjadi Kabupaten yang berdiri sendiri yakni Kabupaten Pangandaran.

Kesejukan Curug di Cagar Alam Pangandaran
Jika Pangandaran benar-benar menjadi suatu kabupaten dengan administrasi yang terpusat di Pangandaran, efeknya akan terasa sampai ke kecamatan dan desa sekelilingnya. Bahkan saya meyakini, jika Pangandaran benar menjadi Kabupaten, para putera asli Pangandaran dan sekelilingnya yang selama ini mencari kehidupan dan pengahsilan di kota lain (ibukota) akan kembali ke Pangandaran dan bersama-sama membangun Kota Pangandaran dan sekitarnya. Minimalnya, mereka akan mempromosikan Kota (kabupaten) Pangandaran dan sekelilingnya ke dunia luar sana. Semoga, Pangandaran dan obyek wisata lainnya dapat lebih berkembang dan tetap jaya, semoga....
Harli..(putera Cigugur-Parigi, Pangandaran)

Sumber pictures dari mypangandaran

 

Senin, 23 Mei 2011

Jadual Acara & Transportasi SAGARA KIDUL: Wisata Air Green Canyon & Pangandaran Beach

SAGARA KIDUL: Tour & Travel's Agency
Tranportasi ke Wisata Air Green Canyon & Pangandaran sekitarnya (kendaraan pribadi).


Salah satu tranposrtasi wisata air ke Green Canyon & Pangandaran

Transportasi kendaraan pribadi ke Green Canyon & Pangandaran

Jika anda mau berkunjung dan berlibur ke obyek wisata Green Canyon da Pantai Pangandaran, anda sebaiknya menyiapkan diri mengenai kapan waktu yang akan digunakan untuk berlibur, 
  • Apakah 1 hari 1 malam (1D1N)
  • Apakah 2 hari 1 malam (2D1N)
  • Ataukah 3 hari 2 malam (3D2N)
Namun dalam tulisan ini, penulis siapkan jadual acara yang lebih cocok dengan alternatif 2D1N, sesuia waktu yang anda punyai untuk berlibur dan tentunya persipan biayanya tentunya. (Biaya wisata air Green Canyon dan Pangandaran ini sudah penulis posting beberapa waktu yang lalu. Untuk melengkapi perrsipan liburannya, penulis kini siapkan juga jadual acara yang dapat di gunakan oleh para wisatawan.

Tranfortasi Bis Bus Excekutif Class

Tranfortasi Medium Bus Excekutif Class

Medium Bus Excekutif Class
Jika calon pengunjung lebih dari 14 orang kami sediakan Bus Medium Excekutif Class atau jika calon peserta / rombongan lebih dari 20-50 orang kami siapkan Big Bus Excekutif Class seperti contoh gambar di atas. Berikut Jadual acara yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon peserta wisata:

ACARA WISATA AIR(BAHARI)
"GREEN CANYON & PANGANDARAN BEACH"
SAGARA KIDUL: Tour & Travel's Agency
Office: Kota Harapan Indah, Bekasi +6221 9414  5160, +6221 454 99 676
  
Jika acara jatuh pada hari Sabtu & Minggu (2D1N)
NO
HARI/
TGL
WAKTU
ACARA

1
Jum’at,
19.00 – 24.00
Perjalanan menuju Pangandaran
Istirahatdi Nagreg
2
Sabtu
00.00 – 06.00
Melanjutkan perjalanan menuju Pangandaran &
Sholat shubuh
06.00 – 17.30
Chek In
Makan Pagi
Obyek wisata Pantai Pangandaran, Green Canyon
Istirahat, sholat Dzuhur, makan siang
Obyek wisata pantai Batu Karas/Batuhiu
Istirahat, sholat Ashar
Menuju Pangandaran di perjalanan
17.30 – 19.30
Istirahat, sholat Maghrib dan Isya
19.30 – 24.00
Acara bebas
3
Minggu
00.00 – 05.30
Istirahat
05.30 – 12.00
Acara bebas (berenang di pantai Pangandaran)
Makan pagi (sarapan), Chek Out
Obyek wisata Cagar Alam Pangandaran (Wisata Bahari: Taman Laut atau Karang Bolong)
12.00 – 24.00

Istirahat, Sholat Dzuhur (tanpa makan siang)
Persiapan pulang ke Jakarta
Pulang menuju Jakarta
Istirahat di Nagreg
Melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta

4
Senin
00.00 – 02.30 
Tiba di Jakarta



Jadual acara bisa berubah sesuai dengan kondisi di lokasi wisata dan up date dari calon pengunjung

Minggu, 22 Mei 2011

Taman Budaya Cagar Alam

Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran

Curug di Taman Cagar Alam
   



Salah satu Wisatawan Asing
Lokasi obyek wisata ini terletak di kota Pangandaran, tepatnya ada di antara pesisir pantai Timur dan pantai barat Pangandaran, lebih ke dalam lagi kita akan menjumpai area hutan lindung yang begitu lebat namun mempesona dimana semua habitat di dalamnya dilindungi oleh pemerintah setempat. 


Tiket masuk ke lokasi obyek wisata Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini bervariasi untuk orang dewasa pada saat hari biasa sekitar Rp. 7.500,- sedangkan jika saat liburan besar seperti akhir tahun, liburan sekolah bahkan liburan Iedul Fitri (lebaran tiba) harganya bisa berubah naik menjadi kisaran Rp. 10.000,- per orang dewasa. Namun anda jangan kuatir jika membawa anak kecil, cukup merogoh kocek sekitar Rp. 4.000,- s/d Rp. 5.000,-. Namun saat liburan, sepeti liburan yang ditulis di atas harga tiket untuk anak berkisar Rp. 6.000,- s/d Rp. 7.000,-. 
Wisatawan asing sedang bersantai
Sangatlah murah, selain anda dapat menikmati kesejukan alam dengan ditumbuhi pohon-pohon rindang yang dilindungi pemerintah, juga anda bisa menikmati suasana santai (liburan). anda dengan bercengkrama dengan hewan-hewan yang ada di dalamnya. Jika anda berkunjung ke cagar alam ini hendaknya jangan sekali-sekali membawa makanan khususnya kesukaan kera atau lutung secara terbuka, misalnya di tenteng di plastik yang transfaran, secara tidak sadar sudah mengundang meeka (kera dan lutung) untuk turun ke jalanan dimana pengunjung akan lewati. Kecenderungan hewankera tersebut akan merebut makanan tersebut dari tangan anda.

Banteng liar di Cagar Alam
Hewan-hewan dilindungi di Taman CagarAlam Budaya Pangandaran ini ada yang jinak , tapi tidak sedikit juga yang galak. Seperti Kera, lutung, dan rusa masih bisa diajak bercengkrama dengan manusia. Namun untuk landak, trenggiling bahkan banteng liar seperti dalam gambar disamping, siapa yang mau coba "adu nyali" dengan dia silahkan gratis kok.

Namun jika hewan seperti kera yang sebenarnya jinak pun masih bisa berubah menjadi beringas jika kita tidak menaruh simpati kepada mereka. Seperti pengalaman yang lalu (penulis) pernah bercengkrama dengan kera-kera besar dan banyak juga yang kecilnya. 

Sekelompok Kera di Cagar Alam
disana penulis asyik memberikan makanan kesukaannya seperti kacang tanah dan buah-buahan kepada segerombolan kera-kera tersebut. Namun karena penulis tidak tahu tabiat atau karakteristik hewan ini, penulis iseng, saat kera besar dengan ekor panjangnya jaraknya dekat, penulis iseng untuk mencoleknya. penulis kira samalah dengan hewan lainnya seperti kucing atau ayam. Namun apa yang terjadi penulis diserang beramai-ramai oleh sekelompok kera besar dan kecil tersebut secara bersamaan, sampai penulis panik dan terdesak ke pohon besar, bahkan kera besar (mungkin bossnya para kera kali) sempat menggigit kaki kiri penulis sampai kera besar itu sulit untuk dilepaskan, untung penulis menggunakan celana jeans, secara tidak langsung gigi taring kera yang kemungkinan berracun (rabies), tidak langsung menembus kulit penulis. 
Kera cagar alam Pangandaran
Untungnya juga disekitar sana saat itu, ada seorang kuncen (pawang kera) yang kebetulan melihat kejadian itu, sehingga diusirnyalah sekelompok kera-kera itu dan penulis diamankan ke puskesmas terdekat. Penulis sampai 3 hari- 3 malam panas dingin. Kejadian ini sangat membekas di benak penulis, kesal campur geli, jika penulis ingat atas peristiwa yang memilukan dan malu-maluin ini. Tapi ini hanya sekedar contoh: bahwa hewan jinak pun jika diusik akan keluar sifat aslinya yang beringas. Untuk itu jika pengunjung ingin bercengkrama dengan hewan-hewan cagar alam tersebut, harap berhati-hati jangan sampai kejadian serupa terulang kepada pengunjung lainnya.
Sekawanan lutung cagar alam

Sekelompok lutung di cagar alam
Hutan jati di Cagar Alam
Sehingga niatnya bersantai dan berlibur di Taman Cagar Alam Pangandaran akan tercapai bukannya malah mendapatkan musibah tentunya. Selain hewan-hewan yang dilindungi oleh pemerintah, di Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini tumbuh berbagai macam tanaman, tumbuhan dari berbagai divisi, ordo, sampai dengan spisiesnya ada di hutan lindung tersebut. Setiap pohon-pohon yang tumbuh (khusus yang sangat dilindungi) tertera Divisinya, ordonya, Classnya, spesiesnya dengan istilah latinya. Nama pohon, jenis, secara bahasa Indonesianya pun di tulis disana. Jadi Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini selain untuk bersantai, berlibur, tapi juga dapat digunakan sebagai Studi Wisata oleh para pengunjung, khususnya bagi pengunjung yang berasal dari kelompok para siswa dan mahasiswa. 
Lutung penghuni Cagar Alam

Selain di lengkapi dengan berbagai macam tumbuhan, juga dilengkapi oleh berbagai macam hewan/satwa yang dilindungi pula. Seperti kera, banteng liar, rusa, kijang, burung, landak, trenggiling, lutung, kelelawar gua, dll. Bahkan Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran (TBCA Pangandaran) ini sering sekali dijadikan sebagai background dalam pengambilan gambar (syuting) untuk layar lebar (film)
Salah satu bunga besar di Cagar Alam

Seperti, kita pernah mendengar film laga era tahun 80 - 90an yang dibintangi Barry Prima, Advent Bangun dan Rosalina dalam film Pendekar Kelabang Seribu, Fendi Pradana, Elly Erwamati, dalam film Saur Sepuh I - V, Prabu Angling Darma, Iteung dan Kabayan yang dibintangi oleh Didi Petet, Nike Ardila (alm) dan Kabayan Saba Kota dengan artis Desi Ratnasari dan lain-lain. Banyak sekali para produser film yang menggunakan obyek wisata Taman Cagar Alam Pangandaran, Pantai Batu Hiu dan Pantai Karang Tirta ini digunakan sebagai background pembuatan filmnya.
 
Habitat burung di Cagar Alam
Di dalam Taman Budaya Cagar Alam tersebut banyak pula benda-benda dan tempat bersejarah (situs kuno), dari makam sesepuh yang dikeramatkan terletak di Gua Parat. Selain itu ada juga Gua Jepang dimana pada jaman perang dunia ke II menjadi tempat persembunyian serdadu Jepang, serta tempat menahan tawanan dan bahkan sebagai tempat bertahan dari serbuan tentara musuhnya saat itu. Selain itu ada pula Gua Rengganis yang menyimpan misteri air guanya, dimana menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika kita membasuh muka kita dengan air Gua Rengganis tersebut wajah kita akan menjadi terlihat awet muda.....Wallohu'alam bissawaf.  

Sekelompok landak di Cagar Alam
 Penghuni Taman Budaya Cagar Alam lain seperti trenggiling dan landak terdapat juga di sana. Namun untuk melihat habitat ini tidaklah gampang, selain adanya di hutan lebat (cagar alam) tempat mereka biasanya di lorong-lorong gua, atau bebatuan yang ada di hutan sana. Sedikit berbahaya jika pengunjung mendekati sekawanan landak ini, dikarenakan pengunjung harus menaiki dan menuruni bukit -bukit kecil di dalam hutan yang berada di Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini.

Curug di Cagar Alam Pangandaran

Selain dihuni berbagai macam hewan dan tumbuhan yang dilindungi, di Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini ada air terjun (curug) yang begitu sejuk dan mempesona, dimana biasanya air terjun yang ada di tempat lain adalah  air curugannya jatuh ke sungai, namun di Taman Budaya Cagar Alam Pangandaran ini curugan air terjunnya langsung ke laut. Sehingga sunguh menggoda, sangat eksotik dan menakjubkan.

Curug yang mengalir ke laut
Di pinggiran Taman Budaya Cagar Alam pengunjung akan menemui hamparan  pantai dengan warna putih lebih dikenal dengan nama pantai Pasir Putih. Di tempat ini banyak sekali para wisatawan asing maupun lokal yang menikmati teriknya panas matahari dengan berjemur diri (sun bath). Anak di bawah umur tentunya dilarang (dihimbau) tidak ke area tersebut karena lebih layak disebut sebagai area "orang dewasa". Sepanjang pantai pasir putih ini tersedia  pula perahu nelayan yang "berubah wajah" menjadi guider para wisatawan untuk mengunjungi area wisata Taman Laut dan lokasi Gua Karang Bolong sampai ke Batu Layar.  

Gaya wisatawan asing di tempat wisata
Dimana wisatawan dimanjakan dengan pemandangan alam bawah laut seperti berbagai macam ikan hias, terumbu karang, serta hewan laut lainnya. Untuk mengunjungi taman laut ini wisatawan cukup merogoh kocek Rp. 300.000,- Rp. 350.000,- per perahu per rombongan. Biasanya satu perahu (per rombongan) maksimal 6 orang. Cukup murah bukan?
Bagi  yang menggemari permainan Jet Sky, wisata air pantai Pangandaran ini juga menawarkan  peralatan untuk permaianan Jet Sky tersebut, asalkan punya "dompet tebal". Karena sewanya +- Rp. 100.000,- per 15 menit.

Sumber pictures sebagian diambil dari mypangandaran
 
Jika anda berminat memakai jasa kami, hubungi di +62.21.94145160 ; +6221 4545 4677 atau kirim Email: shevakakamozza@gmail.com dengan Harli.
Harli.

Sabtu, 21 Mei 2011

Rafting di Gren Canyon Pangandaran


 Body Rafting di Green Canyon

Kegiatan Rafting di Arus Sungai Curug, Green Canyon

Salah satu panorama alam sepanjang arus sungai Curug, Green Canyon
ASYIK namun menegangkan! Itulah ungkapan yang sangat passs saat kita merasakan pengalaman body rafting di Green Canyon, di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis. Adrenalin terus digenjot setiap melewati rintangan yang ada. Sejak dimulai berenang mengikuti arus, merambat bebatuan, hingga bersampan sambil memancing.

Untuk menuju lokasi Green Canyon, disediakan perahu motor di Dermaga Ciseureuh, yang letaknya sekitar 31 kilometer dari objek wisata Pantai Pangandaran. Perahu motor itu memang dipersiapkan untuk mengantarkan wisatawan atau pengunjung dengan mengarungi Sungai Curug Cijulang terlebih dulu, dengan waktu tempuh sekitar 15 - 30 menit.
Salah satu kelokan sebelum ke lokasi Green Canyon
Gemercik air dari jembatan Cukang Taneuh (Green Canyon)
Sepanjang perjalanan di arus sungai Curug Cijulang yang memiliki lebar sekitar 20 (dua puluh) meter ini, banyak sekali pemandangan alam eksotis yang bisa dinikmati. Apalagi, jika saat berkunjung pada saat musim kemarau, sungai Curug Cijulang dengan air menghijau itu memiliki jalur yang berkelok dan berada di antara hutan lindung yang masih lebat, alami belum tersentuh tangan-tangan jahil, sehingga menambah keindahan alamnya. Perahu yang kita tumpangi akan berhenti tepat di bawah jembatan tanah, yang sering disebut oleh warga setempat sebagai Cukang Taneuh. Pemandangan di sini lebih menakjubkan. Sungai Curug Cijulang membelah tebing bebatuan yang makin menyempit dan menyimpan keindahan yang sangat menakjubkan. Bagaikan lukisan-lukisan alam yang sengaja di Ciptakan Allah SWT untuk di nikmati kita semua. Di sinilah tantangan yang sebenarnya.

Diawali di bawah jembatan tanah ini, percikan air dari tebing terus mengalir. Percikan air ini disebut sebagai hujan abadi karena tidak pernah berhenti. Untuk terus menempuh sungai dan masuk di antara tebing, wisatawan harus berenang. Tepat di bawah jembatan tanah, sudah ada dua tali yang dipasang untuk menahan badan wisatawan dari derasnya arus Sungai Curug Cijulang. Ini baru awal. Wisatawan yang ingin terus melanjutkan perjalanan harus didampingi pemandu dan diwajibkan mengenakan pelampung.
Memasuki batu Tribun di Green Canyon
Kelokan sebelum ke Green Canyon
Setelah berenang dan membenamkan diri ke dalam sungai, wisatawan harus berenang mengikuti arus dan meraih batu-batu sangat besar. Wisatawan berkesempatan untuk mencoba tantangan ini, dengan dua pemandu yang berasal dari Body Rafting Club. Satu pemandu menjadi penunjuk jalan serta memandu peserta body rafting, sedangkan pemandu lainnya melakukan dokumentasi untuk mengabadikan aktifitas body rafting itu sendiri, namun perlengkapan kameranya tentunya harus disiapkan oleh peserta body rafting itu sendiri..

Untuk mencapai dari satu batu ke batu lainnya, pengunjung harus melalui perjuangan yang lumayan berat. Tidak hanya berenang, tapi juga melangkah dan menempel di tebing-tebing batu. Pemandu di depan juga bersiap menarik dengan tali, saat berenang melawan arus.

Setelah menaklukkan rintangan melawan arus dan merambat di tebing selama beberapa ratus meter, ada sebuah batu besar. Batu ini berada di ketinggian sekitar lima meter, dan dari atas tebing keluar percikan air deras. Batu ini biasanya digunakan untuk berfoto. Untuk kembali melanjutkan perjalanan, wisatawan harus melompat ke sungai.

Perjalanan berakhir di Kolam Putri. Untuk menuju kolam ini, pengunjung harus mendaki tebing sekitar 7 meter. Kolam kecil ini adalah genangan air yang ada di tepi tebing. Airnya pun sangat dingin dibandingkan dengan air sungai itu sendiri.

Menurut seorang pemandu, Gunawan, air di Kolam Putri tidak bertambah ataupun berkurang. "Kalau wisatawan yang datang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, pasti mau mengambil air dari Kolam Putri untuk diminum. Mereka percaya air ini bisa menyembuhkan penyakit kanker dan asma," kata pria berusia 19 tahun ini. Bahkan, ada pengunjung dari Jakarta yang langsung meminum air setelah sampai di Kolam Putri.
Sejenak berada di Kolam Putri, pengunjung akhirnya kembali menuju jembatan tanah. Untuk menuju berkumpulnya perahu itu, pengunjung harus melalui rintangan terakhir, yaitu berenang mengikuti arus.  Lagi- lagi, tantangan ini juga memacu adrenalin karena pengunjung harus menghindari batu di tengah sungai Curug. Namun, pemandu siap memberitahukan di mana letak bebatuan agar bisa dihindari.
Tebing dan kelokan sebelum ke Green Canyon

Setelah mengarungi beragam tantangan, pengunjung menuju sebuah tempat peristirahatan di tepi sungai Curug Cijulang. Di tempat ini, ikan bakar berikut sambal kecap menjadi santapan siang yang sungguh menggoda, sebelum akhirnya kembali menuju awal pemberangkatan di dermaga. Benar-benar pengalaman wisata yang tidak akan terlupakan.

Seperti pada tulisan sebelumnya bahwa kawasan wisata Green Canyon di Kabupaten Ciamis ini mulai dikembangkan pada awal tahun 90-an. Dikenalkan oleh warga setempat oleh Kang Agus Suryanata (Agus Brewok). Dan nama Green Canyon ini mulai dipopulerkan oleh turis asal Prancis dan Swiss, yang bernama Frank dan Astrid, yang datang ke Cukang Taneuh pada 1990-an (1993). Letaknya berdekatan dengan Pantai Batu Karas atau sekitar 36 kilometer dari Pantai Pangandaran.

Saat ini, sudah ada ratusan perahu yang siap mengantar hingga jembatan tanah dari Dermaga Ciseureuh dengan tarif +- Rp 85.000,- per perahu. Satu perahu maksimal memuat lima penumpang, dengan dua operator.

Mereka yang sekadar ingin menikmati Green Canyon dari jembatan tanah cukup menyewa satu perahu. Namun, bagi yang ingin melakukan rafting, ada Body Rafting Club yang siap memandu wisatawan.

Kelompok ini atau Body Rafting Club siap membantu para pengunjung yang ingin memacu adrenalinnya dengan rincian satu paket per lima orang, dengan biaya yang relatif murah. Wisatawan akan dipandu dua orang plus makan siang (paket rafting+makan siang=Rp. 1.100.000,-), biaya ini sudah termasuk tiket masuk dan sewa perahu, dan serta asuransi yang sudah satu paket saat pengunjung membeli tiket masuk Green Canyon. Bahkan telah disediakan (jika tidak disewa pengunjung lain) pula kamera anti air untuk dokumentasi, oleh pengelola Body Rafting Club. Jika para pengunjung melewatkan aktivitas Rafting ini, tentunya akan membuat penasaran. Jarang sekali obyek wisata yang menawarkan paket rafting di obyek wisata tertentu. Memang, jika para calon pengunjung yang belum pernah ke wilayah Green Canyon, Pangandaran dan sekitarnya, haruslah menghitung terlebih dulu, bagaiaman merencanakan berkunjung dan berlibur di pesisir pantai selatan Jawa Barat ini (Pangandaran), selain banyak obyek wisata yang ditawarkan, juga persiapan yang matang tentang berapa hari liburan di sana benar-benar harus diperhitungkan. Karena sangatlah tidak efektif dan efisien, jika hanya sehari semalam berkunjung ke sejumlah obyek wisata di pesisir pantai Pangandaran dan sekitarnya ini. Minimal 3 hari 3 malam (plus perjalanan) untuk melakukan liburan di Green Canyon dan Pangandaran ini. Barulah akan begitu terasa kenikmatan berlibur disana.
Data pendukung: pangandaran

Anda berminat Body Rafting di Green Canyon? SAGARA KIDUL menawarkan perjalanan & paket wisata menarik untuk anda. Hubungi di +6221-9414-5160; +6221-454-99-676; +62812-80-494-400 dengan Harli atau email  ke: shevakakamozza@gmail.com